Kamis, 14 April 2011

Orang Israel Klaim Temukan Paku Salib Yesus

Selama hampir 2.000 tahun, penyaliban Yesus Kristus menjadi salah satu peristiwa paling menarik perhatian. Kisahnya terus diulang. Sementara, bagi sebagian orang, relik terkait peristiwa itu jadi buruan.

Seorang pembuat film keturunan Israel-Kanada, Simcha Jacobovici, mengklaim telah menemukan dua paku besi yang digunakan untuk menyalib Yesus. Dua paku berkarat sepanjang 2 inci itu dia temukan di sebuah makam berusia 2.000 tahun di Yerusalem.

Temuan itu berawal saat Jacobovici meriset data untuk serial "Secrets of Christianity". Ia adalah pembawa acara sekaligus produser acara itu. Sebuah data mengejutkan ditemukan: pada 1990, arkeolog Israel menggali makam kuno berusia 2.000 tahun. Di dalamnya terdapat dua buah paku yang dibuat oleh orang Romawi. Namun penemuan itu dirahasiakan.

Meski demikian, arkeolog Israel justru mempublikasikan dua ossuari atau peti batu berisi tulang-belulang dengan inskripsi bertuliskan 'Kayafas (Caiaphas) dan Joseph, putra Kayafas' di Museum Israel di Yerusalem.

Menurut Injil, Kayafas adalah ulama besar Yahudi yang menyerahkan Yesus ke tentara Romawi, yang berakhir ke penyaliban. Inilah yang jadi dasar argumen Jacobovici. "Ada konsensus umum yang mengatakan, makam di manna paku itu ditemukan adalah milik Kayafas. Kala itu ada lusinan paku yang ada, namun menemukannya di dalam makam adalah hal yang jarang terjadi," kata dia di Kota Lama, di mana Yesus menghabiskan hari-hari terakhirnya, seperti dimuat Huffington Post, Selasa, 12 April 2011.

Lalu bagaimana bisa mengaitkan paku di makan Kayafas dengan paku salib Yesus? Jacobovici menganalogikannya dengan Muhammad Ali.
Lho?

"Misalnya, 2.000 tahun mendatang, arkeolog menemukan makam Muhammad Ali, namun lupa menyebutkan ada sarung tinju yang ditemukan di sana. Tentu saja, sarung tinju adalah barang biasa, namun sarung tinju dalam makam pastinya punya arti buat sang petinju."

Jacobovici adalah juga pembawa acara serial "Naked Archaeologist" dan pernah berkolaborasi dengan sutradara, James Cameron membuat sebuah dokumenter kontroversial, "The Lost Tomb of Jesus" atau "Makam Yesus yang Hilang".

Dalam segmen "Nails of the Cross" atau "Paku Penyaliban" yang disiarkan 20 April 2011 di History Channel, Jacobovic mempersoalkan mengapa para peneliti menganggap paku-paku itu tak penting.

Padahal, "Kayafas dikenal hanya dalam satu peristiwa: pengadilan dan penyaliban Yesus," kata dia. "Sangat mungkin ia tertarik membawa paku-paku itu dalam kuburnya."

Jacobovici lantas mencoba menemukan lokasi makam Kayafas yang saat ini berada di bawah taman umum. Ia lalu menuruti firasatnya, menemui arkeolog forensik Universitas Tel Aviv, Israel Hershkovitz, yang juga ahli masalah penyaliban. "Saat bertanya padanya, apakah ia menyimpan paku yang ditemukan 20 tahun lalu, Hershkovitz langsung tahu apa yang saya maksud."

"Jika Anda melihat seluruh ceritanya, secara historis, tekstual, arkeologis, semua menunjukkan bahwa dua paku ini dipakai dalam penyaliban," kata dia seperti dimuat Daily Mail. "Ini argumen arkeologi terbaik yang pernah dibuat, paku salib Yesus ditemukan."

Meski Jacobovici mengklaim temuannya itu sebagai sebuah prestasi, klaimnya ditanggapi dingin para ilmuwan dan ahli, yang menuduhnya hanya mencari publikasi.

Otoritas Benda Antik Israel yang memantau penggalian di Yerusalem mengatakan, tak pernah ada pernyataan pasti bahwa makam yang dimaksud adalah lokasi peristirahatan Kayafas. Lagi pula, keberadaan paku dalam makam adalah hal biasa. "Tidak ada keraguan bahwa sutradara berbakat Simcha Jacobovici telah membuat sebuah film seputar temuan arkeologi, tapi interpretasinya tak didukung hasil temuan maupun penelitian."
Selain paku salib, relik lain yang juga diklaim telah ditemukan adalah mahkota penyaliban Yesus dan kain kafan Turin--yang diyakini membungkus jasad Yesus pasca disalib.

Ini Nomor Hotline Ulat Bulu di Jakarta

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta masyarakat Jakarta tidak khawatir dengan wabah ulat bulu, terutama di wilayah Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Kejadian wabah ulat bulu yang ada di Jakarta Barat tidak berkaitan dengan wabah ulat bulu di Probolinggo, Jawa Timur.

Pemprov DKI Jakarta pun telah mempersiapkan sejumlah nomor hotline untuk menangani wabah ulat bulu. Nomor hotline itu pun tersebar di enam wilayah DKI Jakarta, yang ditangani Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan di lima kotamadya dan Suku Dinas Kelautan dan Pertanian di Kepulauan Seribu.

"Hotline ini khusus untuk ulat bulu. Warga bisa melaporkan jika ada keluhan ulat bulu," kata Kepala Bidang Informasi Publik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia, saat dihubungi VIVAnews.com, di Jakarta, Kamis malam, 14 April 2011.

Scholes: Kelas City Jauh di Bawah MU

elandang veteran Paul Scholes memanaskan suasana jelang semifinal Piala FA antara Manchester United melawan Manchester City di Stadion Wembley, Sabtu 16 April 2011.

Manchester City sedang berusaha mencegah langkah rival sekotanya, Manchester United, untuk kembali meraih treble winners musim ini. The Citizens juga berusaha mengakhiri rekor buruk 35 tahun tidak pernah meraih trofi.

Meski bermaterikan sejumlah pemain mahal, namun Scholes menilai City bukanlah ancaman bagi MU. Gelandang 36 tahun itu menilai City menjadi sorotan hanya karena berada satu kota dengan The Red Devils.

"Ketika mereka [City] hanya berada di posisi 5 atau 6 di liga, saya tidak berpikir mereka bisa diartikan sebagai rival. Rival utama kami [MU] jelas Arsenal dan Chelsea. Saya pikir City menjadi rival hanya karena masalah geografi. Begitu juga dengan Liverpool," ujar Scholes seperti dilansir Daily Star.

Scholes meminta rekan setimnya untuk tidak memberi ampun bagi City di laga semifinal besok. Pasalnya, pemain yang mulai menjadi andalan di MU sejak 1994 ini menilai kekalahan dari City akan sangat menyakitkan.

"Akan sangat menyakitkan. Saya ingat ketika berjalan di Maine Road setelah kalah 3-1 dari City, dan itu terasa sangat mengerikan. Anda bisa kalah dari tim mana pun, asal bukan City. Ini pertandingan terbesar melawan City untuk saat ini, siapa yang kalah pasti akan kecewa," kilah Scholes. 

Pertamina luncurkan Pertamax

“Selain ramah lingkungan penggunaan Pertamax juga akan membuat mesin lebih awet  karena baik mobil maupun sepeda motor buatan diatas tahun 2005 sudah tidak cocok menggunakan bahan bakar dengan oktan 88 seperti yang terkandung di dalam premium atau bensin sedangkan untuk Pertamax memiliki octane number 92,” kata Afandi GM. Fieul Ritel Regional 6 Kalimantan.
Sementara itu Wakil Walikota Suhardjo belum bisa memastikan penggunaan pertamax ke mobil dinas pegawai negeri sipil karena akan menyesuaikan anggaran yang ada  jangan sampai penggunaan Pertamax bagi kendaraan plat merah  justru akan mebebani APBD.

Sedangkan untuk harga akan mengikuti fluktuatif harga minyak dunia  yang ditetapkan setiap 2 minggu sekali dari tanggal 1 s/d 15.  Ditahap awal ditargetkan pertamax akan terjual sebanyak 300 ribu liter  namun seiring pertumbuhan kendaraan stok akan menyesuaikan. (SAM)

Rabu, 13 April 2011

Sejarah kota Tarakan

Kota Tarakan berdasarkan cerita rakyat berasal dari bahasa Tidung kuno yakni dari kata Tarak dan Ngakan, dalam bahasa Tidung Tarak mempunyai arti bertemu sedangkan Ngakan berarti Makan. Kata ngakan merupakan indikasi bahwa para nelayan dulu sering berisitirahat dan makan dipulau ini, yang menjadi tempat pertemuan para nelayan disekitar pulau ini seperti dari daerah Salim batu, tana lia, Pulau bunyu, Sesayap, Sembakung dan lain lain. Tarakan juga sebagai tempat bermuaranya tiga sungai besar diutara Kalimantan Timur seperti sungai Sesayap/Malinau, Sungai Kayan, dan Sungai Sembakung.
Tarakan juga disebut dengan istilah Tengkayu yang dari bahasa Tidungnya berarti daerah yang dikelilingi oleh laut atau Pesisir.

Pulau seluas 241,5 KM yang sebagian besar masih merupakan hutan lindung terutama dipesisir pantai wilayah selatan. Kondisi ini merupakan panorama alam yang indah antara hutan lindung, bukit, hutan konservasi, kelong nelayan, perkebunan, pantai dan peninggalan sejarah berupa tugu jepang dan tugu ostrali.

Menurut sejarah Tarakan pernah menjadi lokasi pertempuran sengit perang dunia ke 2 antara tentara jepang dengan tentara ostrali. Sebanyak 235 tentara ostrali tewas pada pertempuran itu. Di kota Tarakan masih terdapat banyak tugu peringatan tentara ostrali di lokasi yang sekarang menjadi sebuah kompleks militer. Tugu peringatan ini dibangun untuk mengenang tentara ostrali yang tewas dalam upaya membebaskan Tarakan dari pendudukan jepang. Dilokasi lainnya terdapat kuburan tentara jepang yang berada dibekas bunker jepang dikawasan perbukitan .

Obyek wisata di kota Tarakan antara lain Pantai Amal yang berjarak 11 KM dari pusat kota. Pantai ini memiliki panorama nyiur melambai dengan pemandangan yang cukup indah dan letaknya di kecamatan Tarakan Timur. Setiap dua taon sekali di Pantai Amal ini akan diselenggarakan Pesta Adat Tidung yakni "IRAW TENGKAYU".

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More